Jumat, 20 Maret 2009

pemilu!!sejarah besar

Sejarah masa depan dibangun dari sekarang…karena masa depan adalah rangkaian kejadian hari ini, karena sejatinya sejarah yang terjadi masa itu adalah penentu kejadian dimasa depan, apa yang sebenarnya kita lakukan hari ini adalah sebuah penyiapan peradaban dimasa yang akan datang, kelelahan2 dan pengorbanan adalah sebuat torehan tinta emas untuk hari esok, kinidan nanti yang lebih baik lagi…
Ketika bercermin pada sejarah Islam yang hadir di Indonesia, mungkin pesta pemilu “fastabiqul khoirot antar caleg”(ahh mungkin g ada yg berkhusnodon kayak gini, yg a ada dalam pikiran hanya politisi busuk dan su’dhon??) detik April esok seakan akan mengulang dinamika sejarah Islam yang pernah diIndonesia. Berawal dari para “pelancong-pelaut-pedagang” tepian pantai datang memperkenalkan nilai Islam dengan akhlak Islami ke Indonesia hingga akhirnya berdirilah kerajaan Islam diberbagai penjuru Nusantara yang merupakan momen kebangkitan kekuatan politik umat. Kemudian lahirlah pesantren yang merupakan gawean asli dari akar budaya Indo dengan adopsi dan adaptasi yg insyAllah tetap terjaga( jangan lht budaya pesantren dari film wanita berkalung sorban ya!! ). Tapi memang setelah itu malah akhirnya Indo kedatangan tamu biadab sekaligus tamu nyentrik dari Belanda yang akhirnya cukup memotong penyebaran dakwah Islam ini ( Belanda g nyerang Aceh cos”katanya dulu ukhuwah Aceh am zaman kehlakifahan sangat erat” jadinya g brani nyarang … makanya Aceh dijuluki serambi Mekah). Perlawanan segala cara dilakukan ama Indo, tapi dasar licik “politik balas budi” jadi andalanya Belanda. Saat itu Indo mulai ubah strategi melawan rivalnya dengan buat orgnisasi formal yang dimonotori oleh SI, Budi Utomo dll.
Akhirnya kecerdasan originilitas bangsa Indonesia walau suapan keseharianaya nasi dari beras bukan blueband am bread gaya Belanda rupanya mampu mengembangkan dakwah dengan style baru melalui institusi seperti lahirlah NU, Muhamddiyah,MIAI yang berubah menjadi MASYUMI ”Majelis Syuro Muslimin Indonesia” ( dah ada majelis syuronya keren...pantes aja beberapa parpol Islam punya Dewan Syuro). Tapi Indo sempet kedatangan tamu lagi juga walau hanya sempet diteras belum masuk rumah(walau cuma ngobrol diteras tapi dah bikin tuan rumah betah karena gaya selles menjual produknya memikat hati banget th ga apaan ...”nawarin kemerdekaan bro...”) Ahh itulah Japan dengan gaya elitnya arigato.....(coba lbh lama bertamunya saya buatin ”unjukan” dari kepulan asap dapur derita Rakyat yang ingin balas dendam atas perintah kerja rodimu). Babak selanjutnya ”cindera mata” kemerdekaan terhujam dalam hati bangsa Indo dan akhirnya terjadinya globalisasi informasi dengan pengaruh-pengaruh gerakan Islam internasional yang akan membangun kekuatan Islam lebih utuh yang meliputi segala dimensinya. Saat itulah history Islam mengalami dinamisasi....tetapi tetaplah rahmatal lil alamain.
Flash back sejarah ini..... saya teringat sebuah style pengembangan dakwah melalui institusi yang dilakukan oleh satu parpol yang katanya basis masa solid, memiliki platform yang jelas, juga disokong oleh kader-kadernya yang semoga terbukti bersih, peduli, dan profesional. Suatu saat kalo saya boleh “mematenkan bro” gaya kampanyenya...sebut saja “prosidu” ato “spreeding” itu layaknya para pedagang dan pelaut zaman dahulu yang “door to door” mengenalkan Islam. Nah saat ini...seakan sy begitu merasakanya...(tahukah.??.). Sebenarnya kalau saja Indo tidak kedatangan “tamu nyentrik sekaligu biadab” maka proses Islamisasi di Indonesia akan berlangsung dengan damai karena bersifat kultural dan membangun kekuatan secara struktural. Andai boleh berkata parpol ini tidak terjangkit “virus” atau “benalu” nasionalis ato “reformis munafik gadungan” insyAllah akan tetap terjaga....Kutip ungkapan siKats “apapun yang kita pilih dipesta “fastabikholkhoirot” 9 April besok, kita harus sadar bahwa selalu ada resiko di baliknya. Ingat, Allah tidak akan menghukum seseorang yang salah memilih karena tidak tahu. Akan tetapi azab Allah yang keras akan turun kepada seseorang yang tidak mau tahu”.
Great.....1 kata tuk history muslim Indo yang telah mengantongi sejarah yang panjang berabad abad dan besar. Sejarah itu yang mengantar kita saat ini menjadi sebuah negeri Muslim terbesar di dunia dengan perjuanganya dulu. Sebuah sejarah gemilang yang pernah diukir para pendahulu, tak selayaknya runtuh tertimpa ”boneka gadungan politisi munafik”. Kembalikan izzah Muslim Indonesia sebagai Muslim pejuang. Kalo pernah denger suara parpol Islam zaman dulu ketika digabungin hanya sekitar 38 %...sungguh itu baru suara sebuah parpol belum sampai pada suara kaum muslim yang bersatu berharap asa perbaikan Indo Ini dengan bercita pada tegaknya syariat Islam

Kita adalah rangkaian mata rantai dari generasi-generasi tangguh dan tahan uji. Maka sekali lagi, tekanan dari luar, pengkhianatan dari dalam, dan kesepian dalam berjuang tak seharusnya membuat kita lemah. Karena kita adalah orang-orang dengan sejarah besar. Karena kita mempunyai tugas mengembalikan sejarah yang besar. Wallahu a’lam
Dari yang punya sedikit ilmu …
Gelora keyakinan …
Untuk saudara laskar 8

Senin, 16 Maret 2009

Menulis membuat jadi egois!!!!

Membuat tulisan seperti artikel yg bru saja siang kmrn asih baca diintisari edisi desember 08.... subhanallah
Gaya magnetnya bgtu besar sehingga pembaca mau menyerahkan seluruh jiwanya untuk membaca hingga amati diksi kata dan pendapatnya yang tajam disertai analisis yang sangat kuat....semakin meyakinkan pembaca untuk mau berpihak sama penulisnya..Ahh itulah media..itulah tulisan...dan sekali lagi itulah ilmu...
Lisanku sempet terlontar waktu diperpus....cita-citaku mau jadi salah satu penulis national geograpic.. mimpi atau hayalan atau harapan ya...sp th suatu saat menjadi sebuah kenyataan ...amin (ha...ha barangkali itu yg akan membawaku tour ke negri impianku yaitu Mesir am Arab..).
Memang tulisan hadir...g akan jauh2 dari apa isi otak sang penulis dan ga akan jauh pula dri kondisi hati sang penulis...tulisan memang tak mengenal munafik...Tak ada yang berpura-pura dalam peperangan pena, yg ada hanyalah sufi yg suci dengan originilitas kemurnian karyanya.Dia bisa merekam sisi2 ilmu kehidupan sehingga hadir tulisan yang menggugah dan membawa ruh pembaca hadir sepenuhnya untuk membaca tulisan itu..
Membaca dan menulis sangat berbanding lurus, g mungkin menjadi seorang penulis kalo dia belum jadi korban julukan ’kutu buku’ dalam hidupnya. Ahh memang menulis itu indah...Tp sy terbersit pikiran kalo menulis membuat kita jadi egois, percaya ga?egois dengan pikiran kita, egois dengan ap yg kita lihat ,yang kt rasakan,yg kta tafsirkan,yg kt sampekan aplagi tipe tulisan yang berbasic diary tingkat opurtinitas dan keegoisan sangat tinggi sekali. Kenapa bs seperti itu?Menulis membawa alam bawah sadar kita seakan hidup dan memaksa realita pancaindra kita untuk mengiyakanya. Pikiran kita mendesak karya itu hadir. Walau memang ap yang kita tuliskan adalah sebuah kepekaan akan rasa sosial kita yang tinggi. Tapi saya meyakini saat proses menulis itu berlangsung ato saat ketikan jari kita dikeybord, egoisitas kita begitu memuncak.Belenggu pikiran dan ide memonitorik syaraf kita, sehingga merangsang attitude untuk bersikap egois” hanya mikiran diri sendiri”. Peperangan realitas dan idealita menyerbu kita dalam lintasan pikiran ide yang ingin kita golkan. Kebijakan upgrade diri dengan tulisan muncul saat karya telah tertuntaskan. Saat itu klimaks egoistas kita butuh sebuah pengakuan diri. Proses yang berpijak pada egoisitas kita, tapi mampu memagnetisasi daerah sekitar sehingga munculah garis gaya pikir karena hipnotisasi ide.
Proses awalan saat menangkap ide dalam simcard otak, itu juga sudah melewati egoisitas yang hanya memakai kacamata sendiri. Pasti sang penulis akan mencri tahu sejuta hal yg berhubungan dengan alm bawah sadar yg berhubungan dengan ideny. Nah saat itu mulai menanjak porsi egoisitasnya....
Tapi sungguh tetaplah pertahankan egoisitas itu...karena dengan egois proses menulis itu dapat terselesaikan :D...entah stigma positif ato negatif akhir dari garis gaya pikir pembaca akan ending karya kita.Sekali lagi iman tersier setelah hati, ilmu dalam proses menulis menurt sy yg ketiga adalah egois(terserah antum menafsirkanya)

Rabu, 11 Maret 2009

bukan salah kita ataupun beliau

begitu sakit dibohongi...seorang mahasiswa s3 jelang profesor
benarkah?...bukan..bukan sepenuhnya salah beliau...tapi..andai beliau...
tahukah rasanya berada dibawah konspirasi pertarungan
tahukah rasanya berlindung dibawah selembar kertas disertasi
tahukah rasanya menggadaikan hakikat tuk mencipta sejarah penuh tipu
tahukah rasanya kerja dilab...tanpa jati diri seorang peneleti
ahh bapak ...tak ada sediktpun celah dzon dalam hati ini untuk mu..
semoga Allah membimbing kita...memang layak untuk menjadi seorang wisudawan..entah s1 atopun s3

Jumat, 06 Maret 2009

sabtu fight

hhrsnya jatah pulang kbmn...kebayang indah bgt, ahh...sabtu kali ini terjebak dianorganik 10 jam kalsinasi, ugh...senin hrs ktmu pa yusuf, ad acra full, trus kerja kelompok eldas, ditmbh prosidu hr ahad...ad pekanan meeting
mana tega ninggalin kota jogja...
ah beruntung benar dilab ada internet...melepas kejenuhan
error ato gmn sih tu alat...bkn ak pusing dan khawatir 360 drajat...proses kalsinasi tuk mcm 41 ku
ap ak hrs nungguin ampe maghrib ni disini...inikah loyalitas yg trkdg dibutuhkan dalam setiap ikhtiar kita..
ni kagk2 maju...klo terus tertimpa keraguan tiap kali mau melangkah...gmn dong
semanagt aj dan petik hikmah tiap pelajaran ya
bg yg bc ...blogger bimo..nitip doain ya...

Minggu, 01 Maret 2009

pertiwiku

pertiwiku, begitu ak mencintaimu, bgtu ak menyayangimu
ak tak ingin kau terluka
ak tak ingin kau kecewa
ak tak ingin kau menangis

katakan, sapa yg kau inginkan tuk menemanimu
katakan sapa yg kau pilih diantara kami ini

anak bangsa yg sungguh rindu akan senyummu pertiwiku....indonesia
desah nafas, jetak jantung membuat alarm tuk 9 aprilku
ak tak ingin pagiku bangun, dan kusesali ap yg telah kmrn terjadi