Jumat, 27 Agustus 2010

ya sudahlah atau ya syukurlah


Saat itu ingin rasanya menjelajah sisi lain jogja..selain kota pelajar, dia juga terkenal sebagai kota budaya. Apa salahnya setelah sempat mampir ke stasiun Tugu terus beralih kepusat kota Jogja yaitu Keraton dan Masjid Agung. Hemm memang ketenangan or something different bisa banget dirasakan kalo sudah memasuki kawasan Keraton. Akh tetap sajalah ketika memasuki Masjid Agung ini selalu saja ada kritikan. Untuk yang kedua kalinya dikritik terkait mesin mesti dimatikan dan shaff shalat wanita mesti dibelakang. Ya begitulah Kraton…banyak aturan…(nitip tas saja mesti bener waktu wudhu). Tapi kali ini dah berhasil ngjak ngobrol simbah penjaga wudhu pakai bahasa Jawi..ugh..serasa ketemu simbahku dulu….memory yang mengimajinasikanku pada perjuangan Kemerdekaan.
Usai sholat dukhur diMasjid Agung itu, tiba tiba ada yang menyapaku sosok wanita yang sholat disampingku pas. “Mba masih kuliah?” jawabku “ya..eh maksdnya baru lulus mba”. Jurusan apa mba? Kimia jawabku.Hem…obrolan itu akhirnya mengalir begitu saja. Seakan seperti ceramah disiang hari. Berceritalah beliau yang sekarang katanya sedang mencari pekerjaan, sudah melamar dimana saja (ada 12 lamaran), tapi belum ada yang dipanggil. Mba saya sudah tiga tahun mencobanya tambahnya.Tapi belum mendapatkan apa yang diinginkan. Pernah sekali menjadi dosen diSTAIN Bengkulu tapi hanya sebentar soalnya ga boleh sama Ibu karena jauh. Saya sudah ikut CPNS dua kali juga belum beruntung. Sepertinya susah sekali.Ungkapnya juga apa memang jurusan Ilmu Komunikasi tu susah ya pekerjaanya. Muka saya sudah tebal selalu nanya lowongan pekerjaan ketika bertemu dengan orang. Sisi manusiawi muncul akan kepuasan dan kemapanan hidup secara materi. Sempet juga beberapa kali menjadi penjaga toko dengan ijazah SMA saya. Ingin sekali keluar Jawa karena disana banyak sekali lapangan pekerjaan ..tidak seperti disini. Mengejar rizki yang lebih… Tapi tetap saja saya mesti dapati ridho ibu saya. Menghela nafas dengan rasa putus asanya…
Mimiknya membuncah dengan kisah cerita dan pilihan katanya “mati segan hidup tak mau” katanya. Ditambah pula ujian hidup yang baru aja dialamai layaknya rizki juga jodoh. Sudah hampir menikah ditahun ketiga kelulusanya…..eh tiba tiba calonya membatalkan dan menikah dengan temen dekatnya sendiri (memang jodoh itu tidak akan pernah tertukar ko he…santai aja mba). Saya sudah kebal apa aja akan saya lakukan untuk menjemput rizki tambahnya. Seperti keberadaaanya diJogja yang sedang mencari ketenangan dibulan Ramadhan. Biarlah aku menjadi pendengar setia ..hanya sempat berucap “ semua kan ada hikmah dan Allah lebih tahu”. Hemm batinku mengusik sebagai seseorang muslimah..yang sama sama berjilbab. Upss perbincangan mengalir ketika ada klimaks kata yaitu pasrah.
Semakin ingin mengungkap semua si mba ini. Dengan cerita silsilah keluarga, kehidupan ekonomi,social, budaya dan sisi religinya. Ya kupikir beliau lulusan PTN Islami pasti lebih punya ilmu. Aku tak ingin banyak berkata. Sesuai prasangkaku mengalirlah cerita dia yang semasa kuliah 5 tahun ternyata telah mencoba menghafal Quran dan insyAllah hafidh..walaupun masih ada yang belum lancar. Hemm…memang Allah memberikan ujian sesuai kadar kesanggupanya ko. Ya manfaatkanlah siahli ilmu…sempat kucoba baca AlQuran mumpung ada orangnya biar bisa dikoreksi. Ya benar baru baca satu ayat sudah ada yang salah penggalan ayatnya. Semakin lama justru arah ceritanya semakin berceramah dengan kekhawatiran beliau semasa hidup diBengkulu..banyak sekali ummat muslim seperti ibu ibu, adek adek dll yang belum bisa membaca AlQuran. Ditambah lagi suara nyaring dalam microphone qiroaati banyak yang salah dalam panjang pendeknya suatu huruf. Hemm subhanalah..sempet tertegun…
Tak percuma hampir dua jam perbincangan itu akhirnya membawa hikmah dan khusnul khotimah juga. Saat dering telp hp mbanya berbunyi mengakhiri obrolan panjang ini. Ungkapanya dia mesti pulang ke Temanggung insyAllah sudah ada semakan Quran lagi dirumahnya. Beliau yang bercerita dan beliau juga yang menyimpulkan. Allah senantiasa melatih kesabaran hambaNya dengan beragam bentuk. Allah juga pasti sudah menjamin rizki untuk tiap hambaNya. Syukur adalah kelapangan hati untuk menjalani semua ini. Ingat kembali tujuan hidup kita….kalau menginginkan akherat pasti kita akan dapati keuntungan dunia akherat …
Akhiri dengan doa semoga mendapatkan suami yang solekh dan dapati kebaikan dunia akherat ya mba..Amin. (doanya buat saya juga lah)

Ketika mimpimu yang begitu indah ..tak pernah terwujud..ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu…tapi tak pernah sampai..ya syukurlah
Apapun yang terjadi..Allah kan selalu ada untukmu..

Bersyukur akan membuat hati ini menghuni bumi dengan begitu lapang….Kita tidak akan pernah sanggup menghitung nikmat yang telah Allah berikan untuk kita….

Minggu, 08 Agustus 2010

Marhaban Ramadhan



saat fase transisi..
ya paska kampus...paskasyndrom sesuatu...pascabeberapa hal
ada rasa tergebu segera beralih karya...beralih dunia...segra berpenghasilan...segera bekerja...atau segera menikah ya...
ada rasa tergebu segera penuhi berbagai banyak hajat
ya segera...
tanpa kutahu keberadaanku dimana..entah..dimana..
tanpa kutahu jalan seperti apa yang akan kutempuh
tapi mesti ingat....ada rasa yang lebih tergebu dan sangat mendesak..bukan rasa duniawi
ya rasa tergebu untuk meraih taqwa.....meraih bonus surga...dibulan penuh Rahmat dan ampunan
semoga menjadi golongan orang orang yang beruntung...sehingga dapati kemennagan sejati dunia akherat
Marhaban Ramadhan..
semoga esok kan ada pencapaian doa yang lebih indah
doa yang bersyarat dengan ketaqwaann dan keistiqomahan..insyAllah..Be better