Jumat, 17 Oktober 2014

Embu ..tsabita

Panggilan Tsabita untukku...Embu

Walaupun sampe sekarang  masih bilang embu nenen tiap kali mau tidur...ga papa ya nak ampe 24 bulan
Mana Embu...
Terus mana Embu.
kalau lagi sibuk mencariku padahal lagi bareng ayahnya

Tiap kali lagu Tik tak tik tuk suara jam dinding, bentuknya yang mungil dan lucu pemberian ayah dan embu

Lagu berikutnya : satu satu aku sayang Allah dua dua cinta Rosulullah tiga tiga sayang ayah Embu


Make A Wish dan Make A Promise

Embu sayang Ita..Ayah sayang Ita ..Ita sayang Allah

Jumat, 15 Agustus 2014

Egoiskah?


Allahku....

Kli ini terjadi lagi...tsabita = teguh kuat, kokoh

Benar benar nama yang sesuai
 benar benar
aku mencintainya....tak ingin melukainya...tak ingin ..

mungkin esok akan menjadi cerita indah or...buat adiknya atau esok ketika dia dewasa or ketika dia lagi

apa yang ku cari...apa yang membuatku bertahan...dan apa yang


Selasa, 01 April 2014

Peran Khadimat Mendidik Anak


Khadimat Mitra Mendidik Anak

Khadimat (pembantu rumah tangga) sebagai mitra mendidik anak merupakan suatu proses pembelajaran yang membutuhkan waktu dan tahapan sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendidik pelayan-pelayannya sehingga mereka sukses di dunia dan di akhirat. Mereka menjadi sahabat-sahabat beliau yang juga berkhidmat kepada agama hingga akhir hayat mereka.Hadirnya seorang khadimat di tengah-tengah keluarga yang sibuk merupakan hal yang tak dapat dipungkiri. Kesibukan suami istri dengan sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan memerlukan orang lain yang bisa membantu yaitu khadimat, khadimat pada dasarnya adalah termasuk suatu profesi yang sudah ada di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sering kali mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangganya. Namun setelah hijrah ke Madinah, rumah tangga beliau sangat sibuk. Beliau mempunyai beberapa orang khadimat, baik pria maupun wanita. Para pembantu itu ada yang berasal dari hamba sahaya yang dibeli kemudian di merdekakan oleh beliau, dan ada pula yang memang telah merdeka. Diantaranya adalah: Anas bin Malikradhiyallahu anhu yang membantu keperluan-keperluan Nabi termasuk mengambil air, Abdullah bin Mas`ud radhiyallahu anhu yang menyiapkan sandal dan siwak Nabi, `Uqbah bin Amir radhiyallahu anhupenuntun bighal Nabi apabila beliau bersafar, Asla` bin Syuraik pengurus unta tunggangan Nabi, Aiman bin Ubaid yang mengurus keperluan dan cucian Nabi, Bilal bin Rabah radhiyallahu anhu, Abu Dzar Al Ghifariradhiyallahu anhu, dan Sa`ad radhiyallahu anhu. Sementara dari kaum wanita adalah: Ummu Aiman, Salma Ummu Ra`fi, Maimunah binti Sa`ad radhiyallahu anha, Khudrah, Radhwa, Raisyahah, dan lainnya.Para sahabat radhiyallahu anhu juga menjalani hidup dengan kesederhanaan yang maksimal, mereka mengerjakan pekerjaan rumah tangganya sendiri tanpa bantuan seorang khadimat. Ali bin Abi Thalibradhiyallahu anhu mennuturkan kehidupan rumah tangganya, "Wahai Ibnu A`bad, maukah aku beritahukan kepadamu tentang diriku dan Fatimah?. Istriku menggiling gandum sendiri sehingga menimbulkan bekas ditangannya, dia mengambil air dengan geriba sehingga berbekas di bahunya, dia menyapu rumah sehingga debu-debu menempel di bajunya, dan dia memasak sendiri sehingga api tungku mengotori pakaiannya." Suatu hari Ali radhiyallahu anhu bersama Fatimah radhiyallahu anha datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. agar diberi seorang pembantu rumah tangga. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:"Maukah aku berikan kalian berdua sesuatu yang lebih baik bagi kalian daripada permintaanmu itu. Jika kamu berdua hendak tidur, ucapkanlah Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 33 kali. Hal itu lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pelayan." (Hr. Bukhari - Muslim)

Dan akhirnya mereka memilih amalan itu daripada seorang pembantu. Asma` binti Abu Bakar radhiyallahu anhu juga menuturkan kehidupan rumah tanggannya, bahwa: "Saya berbakti kepada Zubair suamiku, dengan mengurus semua pekerjaan rumah tangganya. Ia mempunyai seekor kuda dan akulah yang mengurusnya, mencarikan rumput dan aku pula yang merawatnya. Aku yang memberinya minum, mengisi kantong airnya, membuat tepung, dan mengangkat air di atas kepalaku dari sumur yang berada di kebun suamiku yang berjarak dua pertiga farsakh (kurang lebih 5 km)."

Karena kesibukan seorang ibu di luar rumahnya sehingga khadimat menjadi ibu kedua bagi anak-anak, karena dia mengambil alih tugas dan tanggung jawab di rumah. Sehingga kadangkala hubungan antara khadimat dengan anak-anak malah lebih akarab daripada dengan ibunya sendiri, hal ini akan berdampak positip dan negatip. Pada suatu sisi anak-anak akan terbiasa mandiri dan terbiasa melakukan sesuatu kegiatan sendiri tanpa ibu, kita tidak akan khawatir bila anak-anak ditinggal lebih lama sehingga sang anak bersikap tidak cengang. Namun pada sisi yang lain anak-anak akan lebih patuh dan penurut terhdap khadimat, karena mereka setiap hari dilayani oleh khadimat yang tampil sebagai ibu dibandingkan ibunya sendiri. Walaupun seorang khadimat mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah tangga dengan baik, tetapi dalam hal mendidik anak tetap ada pengawasan dari orang tuanya, idealnya pendidikan anak dapat wakilkan kepadanya setelah anak itu dapat berkomunikasi secara lisan. Minimal anak dapat bercerita kepada ibunya tentang apa yang dilakukannya seharian bersama khadimat. Hendaknya tidak membiarkan khadimat merusak akidah anak-anak kita, dengan menakut-nakutinya dengan makhluk ketika anak-anak rewel atau menangis. Seperti: kalau nakal nanti ditangkap polisi, kalau tidak mau tidur nanti digigit tikus, awas ada setan, dan sebagainya. Melalui ucapan dan perbuatan, bahkan mimik dan raut wajah khadimat dapat mempengaruhi moral, spiritual, dan sosial sang anak. Karena hal ini dengan mudah direkam dalam memori otak sang anak, yang akan berdampak hingga ia dewasa.

Khadimat sebagai "ibu kedua" akan bisa merusak tatanan keluarga, jika sang ibu menyerahkan semua urusan rumah tangga kepadanya. Ibu yang bijaksana hanya akan memberikan tugas sebatas keperluan fisik saja, misalnya mencuci pakaian, membersihkan rumah, menyiapkan makanan, dan sebagainya. Karena khadimat bukanlah mahram, sehingga bagaimana kita memperlakukannya sesuai dengan statusnya yang bukan mahram. Jangan sampai kebutuhan-kebutuhan suami juga diserahkan kepadanya, yang akhirnya suami ikut "mengurus" khadimat.

Namun hal itu tidak akan terjadi apabila kedua belah pihak (suami-istri dan khadimat) memahami hak dan kewajibannya sebagai hamba Allah bukan hanya sebatas majikan dan pembantu. Sebab khadimat juga adalah manusia biasa, ia punya perasaan yang sama dengan kita dan ia punya hak yang harus dipenuhi selain tempat dan waktu istirahat, pakaian, makanan dan upah yang sesuai.
Islam mengajarkan bahwa manusia dihadapan Allah  subhanahu wata’ala adalah sama, yang membedakan manusia dengan yang lain dan yang dimuliakan oleh Allah  subhanahu wata’ala adalah taqwanya. Peranan khadimat tidaklah sekecil gajinya, pada dasarnya khadimat adalah pekerjaan besar dan mulia yang bernilai ibadah jika sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seluruh Nabi dan Rasul adalah khadimat untuk berkhidmat kepada ummatnya, Bahkan para malaikat diciptakan untuk berkhidmat kepada manusia. Khadimat bukanlah pekerjaan yang rendah sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammemuliakan pembantu-pembatunya.

Kesuksesan yang diraih seseorang atau sekelompok orang pada hakikatnya bukanlah semata-mata hasil infirodiyyah (perseorangan), namun membutuhkan dukungan istrinya di rumah termasuk pembantunya yang mengurus rumah tangganya. Untuk mewujudkan sebuah rumah sebagai "baiti-jannati" (rumahku surgaku) bukan hanya tanggung jawab suami istri, tetapi tanggung jawab seluruh anggota keluarga termasuk pembantu.Majikan dan pembantu sama kedudukannya dihadapan Allah  subhanahu wata’ala:
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu, sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al Hujurat: 13)

Jika khadimat seorang muslim, maka haknya sama dengan muslim yang lain: "Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman." (Al Hijr: 88)

Hak dan kewajiban di antara majikan dan khadimat

§ Memberikan pendidikan dengan cara yang ma`ruf

Ajarkan akhlak kepada mereka sebagaimana akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, misalnya: Tidak boleh masuk ke kamar tanpa izin, tidak boleh mengintip atau menguping pembicaraan orang lain. Ajarkan dan perintahkanlah mengamalkan adab-adab sunnah sehari duapuluh empat jam baik kepada dirinya sendiri maupun kepada anak-anak. Tekankan kepada anak-anak bahwa khadimat adalah sosok yang harus dihargai untuk tidak menyuruh khadimat seenaknya, dengan demikian secara tidak langsung kita mendidik anak-anak untuk mau terampil dalam pekerjaan rumah tangga. Sehingga dengan sendirinya ia bisa melakukan pekerjaan yang mampu dia kerjakan. Dan menanamkan pada seluruh anggota keluarga bahwa khadimat bukanlah seorang budak, tetapi ia adalah bagian dari keluarga kita. Ajaklah mereka untuk melaksanakan shalat berjamaah di rumah dan memberi pengetahuan agama (Ta`lim wat-Ta`lum) karena ia adalah tanggung jawab kita.

Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika menjelang sakaratul maut masih sempat berwasiat, "Kerjakanlah shalat dan perlakukanlah dengan baik apa yang berada dalam kekuasaanmu (hamba sahaya)."

Allah tempat bergantung semua urusan

Allah tempat bergantung semua urusan

Allah mengajarkan cara mencintai, bersabar, cara bermuamalah, akhlak dan semuanya
Jika ada sesuatu yang terjadi...menjadi tanda pasti ada yang khilaf dalam diri kita
Muamalah dalam hidup bersama....
Teringat kisah sahabat...jka kau ingin tahu seperti apa dia...lakukanlah perjalanan safar dan bermalamlah bersama..
Pasti kita sudah sangat tahu...

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Radhiallahu Ta'ala 'Anhu, pelayan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
"Tidak beriman salah seorang kalian sampai dia mencintai saudaranya, seperti dia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)

Allahku...seperti ap cinta kita pada saudara kita..
Jika maaf, prasangka, dalam diam dan semua terangkum dalam kata akhlak ...maka akan menjadi cinta ...ya seharusnya menjadi cinta...Cinta pada saudara kita....apapun keadaanya

Semua adalah rasa...yang bisa memenuhi dada menjadi sempit atau bahkan sangaaaat lapang seluas samudera
Semua adalah pikiran...yang bisa mencari akal sehat untuk mencerdaskan diri sesuai arahan ilmu,logika atau terjebak dalm laku keburukan

Tapi semua adalah iman yang bisa menggabungkan antara rasa dan pikiran...yang mengikat menjadi sebuah keyakinan dan mengkristal menjadi tindakan
Allahku...aku berlindang dari keduanya...dan bersimpuh pada iman


Karena ketahuilah bahwa keseimbangan dalam melaksanakan kewajiban dan hak akan mendatangkan cinta tanpa batas........ yang dapat memberi tanpa meminta, yang sanggup memberi lebih...(Ummu Rafi)

Ibnu Umar radhiyallahu anhu menyampaikan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam"Sesama muslim itu bersaudara, tidak boleh menganiaya seorang muslim atau membiarkan ia dianiaya oleh orang lain. Dan barangsiapa menyampaikan hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya. Dan barangsiapa membebaskan kesukaran seorang muslim di dunia, maka Allah subhanahu wata’ala akan membebaskan kesukarannya di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di akhirat." (Hr. Bukhari - Muslim)

"Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, "Pelayan saya berbuat keburukan dan kedzaliman." Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. menjawab, "Kamu harus memaafkannya setiap hari tujuh puluh kali." (Hr. Baihaqi)

*yup terus belajar

Jumat, 21 Maret 2014

Aku berkisah

Kini aku disini
Mengharap silau cahaya menghampiriku
Tapi tak kunjung datang

Masih duduk
dan enggan melangkah padahal ku tahu diluar sana  begitu terang benderang

Allahku
Aku masih memegang erat
Hanya takut terlepas jika kuserahkan pada yang lain

Mungkin Engkau masih  menungguku
Ya...untuk kembli padaMu sepenuhnya
kembali saat himpitan doa menjadi senjata ampuh yang bisa membebaskan

Allahku

Guide me way  to your Jannah
Allah Taala

Sungguh aku menunggu kejutan dariMu ya Allah...dan bisa jadi Engkaupun menunggu
Bismillah


Rabu, 05 Februari 2014

Harimu adalah bertumbuh...



Setiap anak memiliki perkembanganya masing masing. Teringat ibu ibu yang terkadang saya heran and risih mendengarnya "anak saya males ni ga mau jalan".Duh gimana gitu saya dengernya...Lain halnya dengan my little girl Tsabita...Dia jg memiliki proses perkembangan tersendiri.Dari mulai  merangkak sampe kakinya lecet saking kuatnya, duduk dan bediri rambatan..akhirnya bisa jalan alhamdulilah,Berawal dari jalan dilantai keramik didalam rumah sampai diperkenalkan jalan diatas tanah. Nekat kagak pake sepatu jg pernah ..biar dia nginjak tanah langsung.Alhamdulilah sekarang sekitar 11 bulan terhitung dari tgl lahirnya 23 februari 2013 sudah jalan lari lari...
Amati perkembangan tsabita tu sesutu bgt..trkdg heran dgn diri sendiri...kpn berkembangnya...hoho..Inget janji diawal kelahirnya...i promise be a good person...more ....better better
Semakin mengenal emosinya...yang ngambek, marah, kesel, ketawa, senyum,teriaaaaak,manyuuun, joget goyang goyang hentakin kaki, ngikutin gerakin sholat Allahu Akbar, sujud, tangan kanan,tangan kiri, corat coret megang pensil, minum pke botol sndiri, lari lari, seriuus bgt nonton cd, baca buku,niruin gerakan ngaji, mainin payung cintanya, bantuin ngambil Alquran or dimintai tolong ambil sesuatu. Bertahap belajar kosa kata  siapa yang nyiptain jawabanya kta Tsabita Allah,...perlahan Ayah, Embu, Mba, peca peca dll.Hemm ... Harimu adalah bertumbuh. 
Walau kadang heran dia klo kesel sering nepuk kepalanya sendiri pake tangan hiks..
Embu memanggilku.....Tsabita yang gemuk, gemesin bagi yang nglihatnya apalagi kalo pke kerudung, murah senyum cantik dan menyenangkan ya ayang Bita solikhakah...panggilan kesayanganku..

Menjadi ibu adalah amanah, cerdas untuk diri dan anakanya pastinya. Seperti beberapa pengalaman menjadi ibu baru sepertiku...Misalnya belajar pola makan.Dari ASI ekslusif dan tetep ASI& ASIP hingga 2 tahun insy..Pelajari menu MPASI 6 bulan-1 tahun dll.Yah hingga sekarang ni mang  tsabita kaga pernah dikasih makan instant seperti cerelac dll.Semua handmade and home made, keculi biskuit Milna untuk menunjang pertumbuhan giginya.Usia 11 bulan giginya sudah mau 5 alhamdulilah..Trus BB yang montok insy bukan overweight...selama tetap ASI...kata DSAku..yg skrg BBnya 10 kgan.
Hemm beberapa akhir ini..tetap saja evaluasi menjadi payung sebagai ibu.Karena tsabita untuk pertama kalinya dia terkena ruam popok sedih sekali rasanya and konstipasi akhir akhir minggu ini...Merasa bersalah bgt..Maafkan ibumu nak. Banyak analisisku ko bs terjadi...makanya dah selalu syur and buah,sedikit karbo.Tapi mang kayknya kurang air minum putihnya..Beberapa kali juga karena makan juz jambu biji and karbo kentang..
Kalau ruam popok mang sekarang musim penghujan frekuensi buang air kecil banyak and beberapa kali pampers terlupa tdak sering ga diganti.So akhir akhir ni Tsabita ga pke pampers klo siang...
Merasakan sikecil  terjadi sesuatu ..benar benar  apalagi kalo sakit dll.
Untuk pertama kalinya juga Tsabita berkunjung ke DSA dari lahir waktu itu karena bentol merah merah usia 10 blan yang bisa jadi katanya alergi.Cukup susah untuk mendeteksinya...karena memang saat itu makanan yang diberikan seperti biasa...hanya saja dia baru diajak travelling jalan jalan ke jakrta hingga ia sedikit kepanasan dan pulang hingga malam...Alhamdulilah sampe skarang tidak pernah kambuh

Ketika harimu adalah pertumbuhan...smga ak bisa menjadi saksi pertumbuhanmu ya nak...Ketika ad sesuatu yang membuatmu terhambat pertumbuhanmu...sungguh smga ibu bisa terus memeperbaikinya ya...
Selalu menunggu kejutan darimu...yuk kita minta sama Allah biar dikasih sehat kuat, cerdas and solikhakh...
Seperti doamu buat ibu ...kadang tsabita sellau bilang makasih ya buat Allah yang dah ngasih enen buat Bita setiap kali menyusui...dan dia tersenyum ;)...smga Bita sellau dikasih enen yang cukup berlimpah lewat ibu...

Rabu, 29 Januari 2014

ad yang lagi ikhtiar beasiswa diCranfield ...or yang lain yang terbaik dariMu

Mg Allah berikan yang terbaik sesuai cita citamu ya teman...

*teman aka suami