Kamis, 18 Februari 2010

memberi



Pujian keesyukuran bagi orang yang kuat adalah memberi bagian dari kekuatanya untuk menolong yang lemah, pujian bagi orang yang sehat adalah memberikan bantuanya kepada oarang yang sakit.Pujian bagi yang kaya adalah mau memberi bagianya pada yang miskin...Alhamduliah..puji syukur hanyalah untuk Allah yang memberikanya. Tapi terkadang manusia sombong merasa keberhasilanya dan kemampuan memberinya karena usahanya. Teringat perkataan seorang teman yang baru menang lomba nasional...selamat ya. jawabnya " itu pemberian dari Allah dan untukNya pula kulakukan".Subhanallah....Allah yang memberikan pasti sesuai kehendakNya, tapi gmn klo manusia yang memberi...
Agh..memberi tak semudah tangan yang menyampaikanya. Ada kekuatan yang sangat dashyat dalam diri manusia kketika memberi. Jika hatinya cerdas, jernih dan ikhlas memberi maka hidupnya tenang..tidak akan pernah ada rasa kekhawatiran atau kegelisahan menjadi lemah atau miskin. Ya...kaya atau miskin menjadi tidak mutlak ketika kita memberi..pikiran kita bisa reversibel dengan konsep memberi. Kaya miskin, kuat lemah, susah senang tetap bisa memeberi...Seringkali ya memang selalu saju kulakukan perhitungan..mungkin ketika memberi diatas neraca keseimbangan hidup kita..hem..padahal ku tahu teorinya perhitungan Allah lebih tepat dan penuh keajaiban. Susahnya memberi jika tidak menjadi kebiasaan...kebiasaan pun terkadang jika belum tahu hakikatnya maka keikhlasan bisa menjadi kabur dititik akhir pemberianya. Kata kata hanya untuk Allah mudah..tapi begitu dalam maknanya.
Kisah adek "salsa sikecil" mengajarkan, sewaktu main dia megang mainan, lalu datanglah dina temen mainya dengan tergesa dia langsung merebut mainan salsa. Waktu itu salsa hanya bilang "punya cacha mana".Nah datanglah ibunya yang bilang "jangan rebut mainan salsa... bilang dulu kalo pinjam".Kemudian dina balikin mainan cacha yang ddirebut dan dipilihnya yang paling kecil. Lalu apa ucap salsa waktu itu" makasih dina"(dengan wajah senyum polosnya). Ya Rabb ini bocah mainan dah direbut masih bisa bilang terimaksih pula...ck..ck. Begitulah ibunya mengajarkan ucapan terimakasih ketika ada orang yang memberi.Ops ni sama aja ..kebiasaan anak kecil untuk berbagi dengan mudah sewaktu bermain bersama harusnya tetap bertahan ketika menginjak dewasa...Apalagi ketika dewasa sudah mengenal hakikat "bank kebajikan" dan tabungan amal yang berlipat ganda...Sebaik baik perniagaan adalah perniagaan dengan Allah..
sudah saatnya berlomba lomba untuk perbanyak buka rekening amal disemua bank diindonesia..loh luar negeri juga bisa (munasorohnya dah nyampe palestina blm ya).
ya Rabb berikanlah kekutan dan kejernihan jiwa untuk selalu memberi

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sebenarnya konsepsi yang bermasalah adalah konsepsi mengenai memiliki. bila seseorang memiliki, maka yang terpikir adalah mempertahankan apa yang ia miliki. akibatnya, ia akan menjadi makhluk yang disebut sebagai "orang yang menahan tangan" sedangkan jika konsepsi dasar itu diubah menjadi "dititipi" maka ia akan sadar sesadarsadarnya bahwa yang ada pada dirinya bisa jadi milik orang lain. dan barang titipan akan diambil dengan cepat atau lambat. maka dengan kesadaran terakhir memberi adalah kenicayaan. walaupun aku lebih suka dengan istilah "berbagi",,, tks